Monday, November 5, 2012

Diorama My Private Paradise

Sepulang dari sekolah, si bungsu membawa kardus kosong besar. Sewaktu saya tanya untuk apa, dia jawab, itu untuk tugasnya membuat diorama. Tugasnya kali ini adalah merancang lingkungan yang menurut masing-masing murid adalah ideal, "private paradise" mereka. Si bungsu memberitahukan saya tulisan dia berisi daftar dari tempat atau institusi yang menurut dia harus ada dalam lingkungan idealnya: perpustakaan, sekolah, community garden, taman, pantai dan pemukiman. Saya tentu saja dengan senang hati bersedia membantu Bayu membuat diorama My Private Paradise. Yang saya kerjakan lebih dulu adalah membahas dengan sang perancang mengenai tata letak tempat dan institusi yang ada di lingkungan idealnya. Lalu saya mencari bahan-bahan pendukung dioramanya baik yang bisa kami dapatkan di toko ketrampilan atau berupa barang bekas. Salah satu ide cemerlang dari Bayu adalah menggunakan plastik untuk lautnya. Kami gunakan plastik pembungkus koran yang kebetulan sekali berwarna biru untuk lautnya. Sebagai pasir pantainya, kami pakai kertas coklat yang diremas-remas.

Beberapa kardus kecil bekas berubah menjadi sekolah, perpustakaan dan rumah. Untuk langit dan awannya saya mempergunakan tinta stempel yang saya ajarkan Bayu untuk membubuhkannya memakai sponge make up ke bagian dalam kardus. Selebihnya, hiasan yang sampai detail memakai sticker atau barang bekas, seperti ayunan dan perosotan yang saya buat dari kertas sisa. Untuk tiang benderanya, saya memakai pensil yang sudah pendek, sementara Bayu yang menggambar bendera Amerikanya. Dia juga yang meletakkan orang-orangan dari sticker yang saya beri sandaran. Ada seorang gadis yang sedang mengagumi air mancur. Ada seorang anak yang sedang bermain di taman dan seorang lagi sednag ebrada di pantai. Selama proses pembuatan diorama ini, Bayu sangat menikmatinya. Dia berlaku sebagai insinyur perencana tata ruangnya, sedangkan saya sebagai kontraktornya. Semua bahan-bahan yang saya ajukan, harus dia setujui, layaknya seorang insinyur hendak membangun gedung sungguhan. Guru wali kelasnya bilang ke saya, kalau dia tidak sabar untuk melihat diorama Bayu keseluruhan, apalagi karena dia satu-satunya murid yang memilih membuatnya. Ini dia penampakan diorama My Private Paradise.











2 comments:

  1. waaah...baguuuus...Udah dinilai gurunya belum..? Gimana komentar gurunya..?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum, Na. Karena sekolahnya sempat ditutup 3 hari akibat hurricane Sandy, jadinya diundur deh acara memamerkan hasil karya murid2nya. Tapi aku pas ketemu gurunya, dia bilang akan kasih Bayu nilai plus karena idenya.

      Delete