Siapa bilang sebuah kartu ucapan tidak bisa dibuat ala scrapbook, dengan berbagai detail dan sentimen yang indah serta gambar pemanisnya? Sebuah kartu tidak harus berupa selembar kertas yang dilipat dua, kartu bisa dibuat berbentuk CONCERTINA atau bentuk yang menyerupai akordion. Ukuran kertasnya yang pasti harus cukup panjangnya supaya bisa dilipat beberapa kali. Ukuran lipatan bisa disesuaikan dengan keinginan atau supaya mudahnya, lebar libatan adalah pembagian dari panjangnya, misalkan dibagi 3 atau 4 lipatan. Sesudah tema dari kartunya ditentukan, mulai dengan mengisi halaman demi halaman kartunya. Setiap halaman harus berhubungan satu sama lain dan seakan menciptakan sebuah cerita. Supaya kartu concertinanya menyerupai penampilan scrapbook, kartu harus dihiasi dengan sebuah gambar atau photo, dilengkapi dengan pesan yang bisa berupa uraian panjang atau puisi. Selebihnya, terserah bagaimana pengembangan kreatifitas masing-masing untuk menciptakan sebuah kartu ucapan yang lain dari yang lain.
Kartu concertina ini dibagi menjadi 3 yang mendapat sentuhan suasana Natal pada tahun akhir abad 18 dan awal abad 19.
Tiap halaman dalam kartunya memiliki hiasan yang berbeda tapi tetap berkesinambungan. Puisi karangan pujangga dari era yang sama menjadi hal utama di 2 halaman. Hiasan-hiasannya juga disesuaikan dengan tema yang ditampilkan, melalui ephemera (gambar burung dan bunga), serta hiasan berupa "vintage trim" menambah ketegasan tema dari kartunya. Hiasan lain berupa bulu burung quail (puyuh) yang biasa digunakan sebagai penghias di era 1800 turut melengkapi kartu concertinanya.
No comments:
Post a Comment